Alami Pelecehan Seksual, Gadis SMA Ini Nekat Lompat dari Angkot, Ini Kronologi Lengkapnya

TRIBUN-MEDAN.com - Mengenakan jilbab putih dipadupadankan dengan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) putih dan abu-abu AN (16), didampingi ayahnya Suwardi dan ibunya Kustiani mendatangi Markas Polsek Medan Baru, Senin (5/6/2017).
Di tangan dan kepalanya ada bekas luka.
AN membuat laporan pengaduan terkait dugaan pelecehan seksual dan pemerasan yang dialaminya saat menumpang angkutan kota (angkot) CV Wampu Mini nomor 108 jurusan, Pasar II Padangbulan-Pringgan-Gatot Subroto, Sabtu.

Ilustrasi angkot 108 ()

AN bercerita, peristiwa yang dialaminya berawal ketika ia menumpang angkot pulang sekolah sekitar pukul 13.00 WIB.

Ia naik angkot 108, yang di dalamnya, ada tiga penumpang.
Dua perempuan dan satu laki-laki.
Beberapa saat kemudian, dua penumpang perempuan turun dari angkot.
AN pun tinggal berdua dengan penumpang laki-laki. Saat hanya berdua di dalam angkot, penumpang laki-laki, yang saat kejadian ini mengenakan pakaian hitam dan celana pendek, mendekati AN.
Ia kemudian meminta uang, menggunakan bahasa isyarat.
"Dia tunjukkan lima jarinya minta uang samaku," ujarnya. Karena takut, AN memenuhi permintaan penumpang laki-laki tersebut. Setelah itu, AN berusaha menjauh, dengan bergeser ke bagian belakang angkot.
Namun, tiba-tiba sopir mengerem laju angkot. AN pun terjatuh. Saat berusaha kembali duduk, penumpang lak-laki itu langsung memeluknya.
AN sontak beraksi dan menolak laki-laki yang memeluknya menggunakan tas sekolahnya.
AN kemudian meminta supaya sopir menghentikan angkot.
Namun hingga tiga kali dia meminta, sopir tetap melajukan angkot.
"Saya juga gedor pintunya biar diberhentikan, tapi makin kencang mobilnya. Saya takut, karena laki-laki itu masih mendekati saya. Kaki saya pun dipegang-pengang, saya coba mendorong dan langsung loncat keluar dari angkot," katanya.
Saat terjatuh, bahu kananya terbentur ke jalanan. Bagian kanan wajahnya juga terbentur ke aspal dan menderita memar.
Ia sempat tidak sadarkana diri. "Habis itu, saya tidak ingat apa-apa lagi. Saat sadar, saya sudah dibaringkan warga di depan kios jualan," ujarnya.
Setelah sadar, AN meminta orang yang menolongnya untuk menelpon ayahnya. Setelah ayahnya datang, ia dibawa ke RS Sari Mutiara untuk mendapat pertolongan.
"Di Sari Mutiara, luka-luka saya dibersihkan dan di kasih obat," katanya.
Selama di angkot, kata AN, penumpang laki-laki tersebut tidak pernah berbicara kepadanya. Ia menambahkan, kulit penumpang tersebut tampak gelap. Tubuhnya kurus, dan tampak seperti orang yang kurang tidur.
Bengkak
Saat melapor ke Mapolsek Medan Baru, di tangan, kaki dan dahi AN ada luka-luka lecet. Luka paling besar terdapat di dahi AN.
Ia juga mengeluhkan punggungnya, karena sakit saat bergerak. Bagian kanan wajahnya tampak bengkak dan biru.
Selama membuat laporan, Ibu AN selalu mengusuk punggung anakmya, yang sakit.
"Punggungku sangat sakit ini, walaupun semalam sudah dikusuk. Tanganku dua-duanya ini lecet, di lututku ada juga luka lecet, sehingga masih susah jalan ini. Saat kejadian, rok yang kukenakan juga sobek. Dahiku ini lecet, paling sakit punggungku inilah," ujar AN seraya mengerakkan punggung sebelah kanannya.
Ayah AN menyampaikan, warga sempat menahan angkot yang membawa anaknya. Namun, penumpang yang melecehkan anaknya melarikan diri naik angkot lain.
"Angkot dan sopirnya masih di situ saat saya datang. Menurut sopir angkotnya, anak saya ketakutan, makanya loncat," ujarnya.
Berdasar penuturan sopir kepada Sumardi, penumpang laki-laki itu naik angkot dari Pasar Sore Padangbulan dan kurang waras. "Sering dia, katanya di Pasar Sore. Saya sudah berencana mencarinya sendiri, cuma polisi minta kami melapor," ujarnya.
Irwan, warga yang tinggal di Jalan Gatot Subroto, di daerah AN melompat dari angkot mengatakan, mereka sangat terkejut melihat kejadian tersebut.
Warga pun langsung berkerumum dan memberi pertolongan dan menahan angkot tersebut.
"Langsung ramai semalam itu. Apalagi teman-teman anak itu dari SMA Darusalam, yang turun dari angkot dan kebetulan lewat, memberi pertolongan kepada anak itu," ujarnya.
Selama dibaringkan di depan kios tersebut, AN tampak ketakutan dan terisak-isak menahan tangis atas luka dan memar yang dialaminya.
"Sedih dia selama di sini. Kek ketakutan kalilah dia nampaknya, asal ada yang nanyain pun dia takut-takut," katanya.
Setelah mendengar cerita AN, Irwan yakin bahwa, sopir angkot tersebut tak mungkin tidak mengenal penumpang yang lari tersebut.
"Kalau sopirnya nggak kenal sama penumpang itu, nggak mungkinlah dia nggak mau berhenti. Sudah kuat suara AN minta sopirnya setop angkotnya, masa nggak berhenti

Categories: 7 GAMES IN 1 ID, ADU Q, BANDAR POKER, BANDARQ, CAPSA SUSUN, DOMINO99, POKER, SAKONG